Ini adalah cerita tentang perjalanan hidup seorang teman yang sedang mencari jati dirinya yang sebenarnya. Jadi mohon maaf jika ada kesamaan nama tempat dan nama tokoh dari cerita ini. Meski demikian cerita ini hanyalah sebuah karangan belaka yang sudah pasti di lebih lebihkan.
Cerita ini berawal dari sebuah situs jejaring sosial friendster yang waktu itu sedang gencar gencarnya nama friendster di kalangan anak muda di Indonesia. Banyak sekali anak muda pelajar dan mahasiswa yang memiliki account friendster. Karena dengan friendster kita bisa saling mengenal dan mencari kawan. Bahkan ada juga saat itu yang mendapat pasangan hidup dari friendster.
Salah satunya adalah kawan saya, sebut saja namanya Robert, dia adalah orang yang penuh dengan misteri, orangnya pendiam, tapi naluri untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan sangat kuat. Jadi dengan mengenal friendster Robert jadi semakin menjadi. Selain melalui frienster Robert juga gemar sekali chating dengan yahoo messenger, jadi di kalangan dunia maya ID yahoo Robert dan ID friendster Robert sudah banyak temannya.
Pagi itu, robert mendapatkan sift pertama jaga di sebuah warnet di jalan brigjen katamso wates kulonprogo. Sungguh pagi yang nikmat di temani dengan segelas kopi dan alunan music yang cukup membangkitkan semangat pagi, robert mulai browsing di internet, dari yang pertama membuka account yahoo messenger dan selanjutnya adalah friendster, di lihatnya beranda friendster tersebut dan dia menemukan sebuah permintaan untuk di jadikan kawannya. Sebuah account friendster masuk untuk di confirmasi itu bernama dhek anggie.
Robert yang saat itu menggunakan ID andtho sedhenk langsung mengkonfirmasi permintaan pertemanan tersebut. Setelah di konfirmasi, langsung dia kirim coment ke friendster tersebut. Yah seperti biasa coment awal kenal dan mengucapkan salam perkenalan seperti biasa. “hi thanks for add…. Lam kenal and mari berkawan. ada siapa di seberang sana?” Awalnya hanya seperti itu, namun belum ada lima menit robert kirimkan salam perkenalan, di langsung dapat coment balasan dari pemilik friendster tersebut. Dia menyebutkan namanya anggit, anak kota sleman sembada.
Hari itu hampir setengah hari mereka berbalas coment, untuk saling mengenal, hingga akhirnya mereka bertukaran ID yahoo messenger. Tapi yang jelas masih belum bertukeran celana dalam, eh salah maksudnya nomor telepon. Hari itu rasanya sudah cukup bagi robert untuk saling mengenal sattu sama lain bagi robert. Meskipun robert saat itu juga masih belum percaya sebenarnya kalau anggie benar benar anak sleman. Soalnya dia mencurigai gaya bahasa yang berbeda dengan logat orang jogja.
Malam harinya setelah robert beristirahat sejenak, dia kembali ke warnet dan langsung menghidupkan satu unit computer di warnet tersebut. Seperti biasa dia langsung mengaktifkan YMnya. Baru saja dia online, sebuah pesan langsung menyambutnya.
Pertama kali jumpa.
Setelah beberapa waktu mereka saling mengenal walaupun hanya sekedar lewat dunia maya dan saling call dan sms. Akhirnya mereka putuskan untuk saling bertemu secara langsung. Kebetulan sekali hari itu di tempat nenek anggit di jalan parang tritis ada acara keluarga dan anggit hari itu datang kesana. Dan akhirnya mereka putuskan juga untuk salng bertemu. Namun tempat yang anggit tentukan untuk ketemu adalah di tempat sepupunya di jalah suripto nomor 318.
Hari itu robert mencari alamat yang di berikan anggit kepadanya. Dan setelah beberapa waktu dia mencoba cari alamat tersebut akhirnya ketemu juga. Tak sulit bagi robert untuk menemukan alamat tersebut. Hingga hanya beberapa saat saja sudah terlihat di matanya nomor 318. Nomor yang telah di berikan anggit padanya.dan kemudian di ketuknya pintu rumah tersebut.
Dari dalam rmah tersebut muncul tanggapan dari dalam cewek yang masih mengenakan seragam sma bertubuh gendut berambut terurai sebahu. Dengan wajah yang cukup cantik. Namun syangnya ya itu tadi, tubuhnya agak sedikit gendut. Dengan ramah cewek itu bertanya pada robert tentang maksud kedatangannya. Dan kemudian setelah robert menjawab maksud kedatangannya kesana adalah bertanya apa benar anggit temannya ada di sini atau tidak. Dan cewek gendut itu mempersilahkannya masuk serta memanggilkan anggit saudara sepupunya.
Beberapa saat ruangan itu terasa hening tanpa ada satu orang yang bicara. Yang terdengar hanyalah suara acara stasiun tv yang ada di ruangan sebelahnya. Robert dan anggit hanya saling tatap dan kadang kala anggit tersenyum kecil, sedangkan robert sendiri hayna diam dan tetap memandang layar handphon yang ada di genggaman tangannya. Hingga ayuk keluar dari dalam dan menegur mereka berdua. Barulah suasana menjadi cair.
Sungguh perjumpaan yang seperti ini benar benar tak di duga oleh robert, karena bagaimanapun juga robert sudah sering menemui teman chatingnya dan hasilnya selalu tak seperti ini. Melihat anggit yang berpenampilan supel dan berkacamata serta cantik pula, membuat robert sepertinya menjadi mati kutu. Kali ini robert benar benar ada sedikit rasa kekaguman melihat sosok anggit yang berbeda jauh dengan saat ada di depan matanya dengan yang ada di profile friendster.
Ada sedikit rasa terpesona tapi dalam hati robert yang paling dalam masih tersimpan rasa kagum terhadap mantan kekasihnya yang dulu. Namun setelah melihat anggit, tak bisa di pungkiri lagi bahwa robert ada sedikit rasa yang berbeda ada pada diri anggit. Tak seperti saat menemui teman chating yang lainnya, robert kali ini memperlakukan anggit dengan penuh rasa yang berbeda. Begitu pula dengan anggit, melhat robert yang saat chating dengan yang di lihatnya saat ini berbeda jauh. Saat di chating robert terlihat seperti orang yang arogan dan asal celas ceplos orangnya serta berambut gundul, tapi kali ini yang ada di hadapannya robert terlihat gondrong, bertampang seperti anak metal, serta lusuh seperti gak pernah mandi dan pendiam. Mereka berdua saling merasa canggung untuk bicara.
Beberapa saat setelah mereka bertiga ngobrol ngalor ngidul gak jelas entah kemana tujuannya saya sendiri juga gak tau. Akhirnya mereka merasa jenuh juga dan mereka saling berbicara untuk keluar sebentar mencari suasana yang berbeda. Dan akhirnya mereka putuskan untuk puter puter dulu kota jogja yang saat itu penuh dengan keramaian kota. Hehehe…. Anggit dan robert akhirnya berboncengan meninggalkan rumah ayuk untuk muter muter kota jogja. Dengan motor buttutnya robert mengajak anggit yang notabene sudah sangat kenal dengan suasana jogja.
Setelah mereka cukup lapa mengitari kota jogja dan sempat terkena moment alias operasi gabungan satlantas polda DIY di sebelah utara stasiun tugu, akhinya mereka putuskan untuk berhenti dan menikmati suasana sore hari di alun alun utara Yogyakarta. Saat itu mereka berdua sudah seperti orang yang sudah berteman cukup lama. Tak ada rasa canggung atau apapun yang menghalangi pembicaraan mereka. Sangat hangat suasana kali itu berbeda sekali dengan saat ada di rumah ayuk tadi, dengan di temani dengan es kelapa muda di sebelah barat alun alun urata mereka ngobrol dan saling bercerita tentang kehidupan yang mereka pernah alamni. Mulai dari pengalaman chating dan yang lain sebagainya.
Dari sekian banyak cerita yang anggit ceritakan pada robert, ternyata ada satu cerita yang mengusik hati robert, dan membuat robert sedikit agak tersinggung. Tapi dengan spontan anggit juga merasa kalau pembicaraannya itu agak membuat robert menjadi tak enak hati, dan langsung saja tangan kanan anggit di sapukan ke pipi kanan robert dan meminta maaf pada robert kalau anggit menyinggunya. Dengan senyum penuh cibiran robert berusaha untuk melupakannya dan kembali ngobrol lagi dengan anggit.
Perbincangan mereka ini sungguh membuat waktu berlalu begitu cepat hingga tak terasa waktu adzan magrib tiba. Dan akhirnya mereka putuskan untuk mencari makan, karena dari siang tadi di rumah ayuk mereka makan dan sampai sekarang juga lom makan lagi selain makan camilan kecil dan es degan tadi. Mereka menuju tempat makan yang paling merakyat di daerah ini. Yaitu angkringan kopi joss. Disana mereka makan sambil meneruskan pembicaraannya hingga tengah malam berlalu.
Pukul sebelas malam, robert mengantarkan pulang anggit ke rumah ayuk, dalam perjalanan pulang menuju rumah ayuk, angit yang saat itu membonceng robert memeluknya dari belakang secara tiba tiba. Robertpun tak begitu memperhatikan apa maksud dari anggit saat itu, dalam pikiran robert hanyalah apa yang di lakukannya hanya sebatas pegangan saat bonceng motor dan itu adalah hal yang wajarr. Namun mungkin bagi anggit itu adalah saat saat yang sangat berharga. Karena dari sekian banyak teman anggit yang di kenalnya, robert memiliki sebuah arti yang berbeda. Anggit saat itu langsung ada sedikit perasaan suka dengan robert.
Sampai di rumah ayuk, robert langsung berpamitan untuk pulang tanpa mampir masuk ke dalam rumahnya. Namun sebelum pulang, anggit sempat mengucapkan rasa terima kasihnya kepada robert karena telah menemani harinya di jogja dan anggit juga berpamitan sekalian kalau besok pagi anggit juga akan balek ke ponorogo. Jadi malam itu seperti malam terakhir untuk perjumpaan di hari itu dan nggak akan berjumpa sampai waktu yang tak di tentukan.
Hari itu sudah berlalu dan malam itu menjadi malam yang indah bagi anggit. Robertpun merasa demikian karena dia merasa di dalam diri anggit terdapat hal yang bisa membuatnya terpesona. Meskipun robert hanya bisa memendam dan tak mengungkapkannya pada anggit. Tapi malam itu adalah malam terindah di sudut kota jogja. Malam perjumpaan pertama kali di tengah keramaian kota jogja yang penuh rasa.
Pagi itu anggit balek ke kota ponorogo
Pagi itu saat robert baru saja terbangun dari tidurnya, dia mendapatkan pesan singkat di handphonenya. Pesan itu bertuliskan
Morning ce…Thanks ya ce, kmaren dan tememin aku di jogja. Hari ini aku balek ke ponorogo. Kapan kapan maenlah ke ponorogo. Anggie tunggu…. Thanks atas waktu dan cerita ceritanya.
Setelah membaca pesan dari anggit tersebut robert langsung membalasnya dan mengucapkan pesan hati hati di jalan serta kalau sampai di ponorogo kasih kabar.
Setelah perjumpaan di hari itu anggit menjadi sangat rajin sekal telephone robert, dan dengan senang hati robert juga menanggapinya. Hampir setiap hari anggit menelphon tapi anehnya robert tak pernah sama sekali menelphone anggit. Hanya sesekali saja, kalau benar benar ada perlu, padahal robert sendiri juga sangat banyak waktu luang untuk menelphone anggit.
Setiap hari mereka hanya bertegur sapa melalui ym telephone dan sms saja. Sampai beberapa saat, mungkin kurang lebih selama sebulan mereka hanya saling bertegur sapa melalui dunia maya dan handphone. Tapi anehnya, mereka menjadi sangat akrap sekali dan saling mengingatkan jika salah satu dari mereka ada yang salah. Kedekatan mereka yang di mulai dari dunia maya ini memang sangat kuat sekali, mereka saling berbagi cerita tentang hari harinya. Dan anehnya lagi anggit sangat berharap sekali kalau robert maen ke ponorogo.
Sebulan setelah perjumapaan tersebut, anggit kadang kadang menjadi sangat manja sekali dengan robert, di pagi hari kadang dia mengirimkan pesan sayang kepada robert, dan robertpun menanggapi dengan judes kalau dipanggil dengan kata itu. Namun demikian robert juga tak kalah seru, dia suka sekali memanggil anggit dengan kata burumus, tau kenapa, anggit adalah mahasiswi fakultas matematika yang sangat cerdas, sehingga dia menjadi salah satu guru favorit di sebuah bimbingan belajar di kota ponorogo. Selain itu anggit juga sebagai guru les prifat matematika untuk kelas smp. Makanya robert sering memanggilnya dengan sebutan bu rumus.
Pantai depok 6 Desember 2008
Hari itu anggit berkunjung ke jogja, yang pasti ke tempat saudara sepupunya ayuk. Seperti biasa sesampai di jogja anggit memberi tahu kawan chatingnya robert. Dia member tau kalau sekarang dia ada di jogja di tempatnya ayu. Dan tanggapan baik dari robert juga akan menemuinya kalau ada waktu senggang. Ya walaupun robert sendiri pasti ada waktu senggang.
Benar saja, siang itu robert melesatkan motor bututnya ke jogja ke alamat jalan suripto nomor 318. Sesampai disana robert langsung di sambut oleh ayuk dan anggit yang menyuguhkan secangkir kopi panas untuk robert. Setelah sejenak mereka berbincang bincang akhirnya mereka merasa bosen juga ada di rumah ayuk. Dan akhirnya dia putuskan juga untuk mereka keluar sebentar. Mereka berdiskusi kemana mereka akan pergi, dan langsung saja terpikirkan pantai depok yang ada di kabupaten bantul.
Setelah keputusan mereka sudah bulat untuk berkunjung ke pantai depok. Akhirnya mereka berdua jalan juga menuju kesana. Kok cuman berdua, emank yang satu kemana. Yang satunya ayuk, sepupu anggit gak ikut karena dia sedang banyak tugas sekolahnya, jadi yang berangkat ke depok hanyalah robert dan anggit saja.
Ponorogo 29 maret 2009.
Pagi itu melesat dengan cepatnya robert mengendarai motor bututnya menuju kota reog, atau biasa di sebut dengan kota ponorogo jawa timur. Hari itu memang sudah dia tunggu tunggu, kapan dia ada dana untuk bisa maen ke ponorogo. Karena bagaimanapun juga dia sudah sangat di tunggu oleh anggit untuk maen ke sana. Selain itu mungkin juga karena gengsi, robert pikir anggit sudah beberapa kali maen ke jogja, sedangkan dia sendiri belum pernah sekalipun pergi ke kota tempat dimana anggit berpijak.
Siang itu tepat pukul sebelas siang kaki robert akhirnya menginjakan kaki di kota reog ponorogo. Namun kedatangannya kesana hari itu memang sangat tak di ketahui oleh anggit. Dan sampai di ponorogo robert juga belum tau pasti dimana dia bisa menemukan rumah kediaman anggit. Setahunya robert rumahnya adalah di jalan jawa gang satu. Akhirnya dia putar putar juga kota ponorogo sampai menemukan sebuah papan nama jalan, yaitu jalan jawa. Sedangkan untuk gang satu baru setelah beberapa saat dia bolak balik akhirnya ketemu juga. Hampir dua jam rober menemukan tempat tersebut.
Setelah berputar putar di jalan jawa gang satu dan gak ketemu juga baunya anggit akhirnya dia menyerah juga dari niatnya memberikan kejutan buat anggit. Akhirnya dia ambil juga handphone di sakunya dan menekan nomor anggit. Nampak suara dari seberang sana terlihat tak percaya kalau sekarang robert ada di ponorogo. Sepertinya ada sedikit kegembiraan di hati anggit atas kedatangan robert di ponorogo.